Yayasan Anand Ashram didirikan pada tanggal 14 Januari 1991 oleh seorang spiritualis, nasionalis lintas agama yang sekaligus merupakan pakar seni memberdaya diri dan penulis lebih dari 140 buku, Bapak Anand Krishna. Anand Ashram adalah Center Kesehatan Holistik dan Meditasi yang bermaksud untuk menyebar luaskan cara hidup meditatif. Bapak Anand Krishna memaknai meditasi sebagai sifat saling mencintai, perduli dan saling menyanyangi tanpa memandang perbedaan latar belakang sosial, budaya, ras, agama dan lain-lainnya. Dalam pandangan Bapak Anand Krishna, seorang meditator harus juga perduli terhadap negaranya, lingkungannya dan sesama makhluk Tuhan.
Disamping itu Anand Ashram juga selalu mengupayakan agar kedamaian dapat dinikmati oleh lebih banyak orang tanpa mengenal perbedaan status sosial, pekerjaan, agama dan suku agama. Anand Ashram bagaikan miniatur, pilot projek, laboratorium untuk menciptakan Indonesia Damai.
Semua aktifitas yang dilakukan oleh Anand Ashram bermuarakan untuk mengecap kedamaian itu. Termasuk bentuk bangunan, layout, ornamen yang menghiasi dan nama yang diberikan. Misalnya relief di dinding tembok Anand Ashram merupakan terapi tersendiri bagi yang masih terbelenggu dengan kondisi-kondisi yang menghalanginya untuk berpikir luas dan jernih.
Memiliki pandangan luas akan membantu diri sendiri menjadi sehat secara holistik, bukan hanya secara fisik tapi secara mental dan emosional. Apalagi di jaman dengan teknologi informasi yang serba canggih seperti sekarang. Secara luas kita terhubung satu dengan yang lain lewat jaringan internet, telpon, TV. Sehingga apa yang terjadi di satu belahan dunia pada saat yang bersamaan langsung dapat diketahui oleh orang lain diberbagai belahan dunia lain. Bukan hanya itu saja, Albert Einstein, sang ahli fisika tersebut juga mengakatakan bahwa kita berada dalam satu medan energi. Sehingga apa yang kita alami tidak jarang juga dirasakan oleh orang lain yang berada jauh sekali secara giografi. Di tempat yang berbeda ini mereka merasakan pengaruhnya.
Upaya memberdayakan diri ini adalah untuk mencapai kebahagiaan yang kekal abadi, bliss yang di timur dikenal dengan sebutan Anand. Anand ini dapat dicapai ketika kita tidak lagi tergantung pada orang lain. Satu-satunya untuk mencapainya adalah lewat meditasi.
Pada jaman sekarang apabila kita masih berpikir sempit, atau mundur ke belakang, berarti kita melawan perkembangan alam. Menolak, menentang alam berarti kita tidak lagi selaras dengan alam,  ketidakselarasan akan menciptakan konflik dalam diri. Dan konflik dalam diri mengakibatkan penurunan kesehatan badan.
Pada umumnya kita semua lagi sakit, sehingga terapi ditempatkan sebagai menu utama di Ashram.  Sampai usianya menginjak lima tahun kegiatan di Ashram hanya mencapai 2-3 kali dalam seminggu. Jumlah yang datang juga belum sebanyak sekarang. Namun mereka yang datang sudah beragam, baik dalam usia, agama, pekerjaan dan status sosial. Karena pesan-pesannya yang dinamis dan sangat cocok bagi kehidupan pada jaman modern. Dari sejak berdirinya Ashram sudah diminati oleh para mahasiswa, generasi muda, eksekutif dan orang asing. Terobosan yang paling penting adalah  pada periode tersebut diingatkannya kita akan prinsip meditasi yang sesuai dengan keadaaan pada jaman ini. Bahwa meditasi tersebut bukan hanya duduk diam berjam-jam dan mengasingkan diri dari keramaian. Meditasi menurut Bapak Anand Krishna adalah sebuah gaya hidup, yang dijelmakan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun bukan merupakan tujuan dari meditasi, meditasi memberikan effek yang holistik sehingga membuahkan kesehatan dan keefisienan serta keefektifan dalam bekerja. Sehingga Anand Ashram merupakan pusat untuk meditasi dan kesehatan holistik.
Sejak buku pertama dari Bapak Anand Krishna yang berjudul “Seni Kehidupan†diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di tahun 1997. Secara perlahan tapi pasti Bapak Anand Krishna mulai dikenal luas oleh masyarakat umum. Ketika buku yang memuat metode-metode latihan managemen stres, buku Seni Memberdaya Diri 1 beredar di pasaran, masyarakat luas merasakan manfaat dari latihan yang dipaparkan dalam buku tersebut. Masyarakat pun berdatangan ke Anand Ashram mengikuti program-program yang diberikan oleh Bapak Anand Krishna. Sejak itu, program open house di Anand Ashram Sunter selalu penuh dan kemudian setiap hari di Ashram diadakan latihan. Kurang dari setahun kemudian lewat buku Seni memberdaya diri 2 dan 3, teknik-teknik dari latihan-latihan lain yang diberikan di Anand Ashram. Dari ketiga buku ini masyarakat luas menyadari pentingnya upaya pemberdayaan diri yang didengungkan oleh Bapak Anand Krishna.
Dalam perjalanan kedalam diri, hal pertama kali yang dilihat oleh kebanyakan orang adalah kekurangan dan kelemahan diri. Bapak Anand Krishna mengingatkan kita “it’s all right†dengan kekurangan itu semua, namun dengan latihan yang dipaparkan dalam buku-buku itu, sang permata nan indah bisa ditemukan dibalik apa yang kita anggap sebagai kelemahan. Hal ini terjadi karena suatu proses yang dikenal dengan transformasi. Semua yang ada pada dasarnya adalah energi yang jumlahnya tetap dan bisa berubah-ubah bentuk.
Energi yang terakumulasi dari hasil latihan yang dilakukan di Ashram, diarahkan oleh Bapak Anand Krishna disalurkan bagi aktivitas-aktivitas yang kreatif. Salah satunya adalah dalam bentuk kegiatan bakti sosial. Kegiatan bakti sosial ini diantarannya dilakukan ke panti asuhan, panti jompo, rumah sakit yang secara berkala Anand Ashram lakukan pada hari minggu. Berbagilah sesuatu yang kita miliki demikian Bapak Anand Krishna selalu mengingatkan kita semua. Beliau-pun mencontohkan dengan memberikan program penanggulangan stress dan trauma pada para korban kerusuhan 28 Mei 1998 di Jakarta. Karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan pertolongan, program pemulihan stres dan trauma ini dilakukan selama beberapa hari dan di beberapa tempat di Jakarta selain di Anand Ashram.
Pengalaman yang beragam membuat Anand Ashram menjadi lebih dewasa. Dalam situasi sesulit apapun, Bapak Anand Krishna selalu mengarahkan kami di Ashram  menyelesaikannya dengan senjata love, cinta.  Yang mengagumkan dalam berbagai suasana yang kurang menguntungkan, Bapak Anand Krishna menggerakkan roda Anand Ashram tanpa pernah kehilangan kreativitas Beliau. Sejak memasuki usia yang ke 10 tahun, Anand Ashram memasuki babak baru. Di Bulan Agustus 2001, Retreat Center One Earth, One Sky and One Humandkind di Gadog Ciawi berdiri. Di Tahun 2002 Bapak Anand Krishna menggaggas berdirinya Forum Kebangkitan Jiwa (FKJ) dengan program utamanya “Mengajar Tanpa Dihajar Stres†yang telah diberikan lebih pada 15.000 guru/pengajar yang berada di Jakarta, Bogor, Bekasi, Banten, Jogjakarta, Semarang, Solo, Bali dll.
Sejumlah teman-teman di Ashram yang cinta buku di awal tahun 2003, mendirikan penerbitan buku yang diberi nama P.T. One Earth Media untuk menyebarkan nilai-nilai universal kemanusiaan, spiritual dan kebangsaan yang pada saat itu masih langka. Sampai sekarang telah menerbitkan lebih dari empat puluhan buah buku.
Di pengujung tahun 2003 program retreat mulai diadakan secara berkala di One Earth. Pada tahun yang sama sampai pada awal tahun 2004 juga diadakan program Road Show Bende Mataram yang dimulai dari Jakarta kemudian ke Jogjakarta, Solo, Semarang, Denpasar, Singaraja dll. Program ini akhirnya melahirkan berdirinya Anand Krishna Center di Singaraja dan Denpasar. Bebeberapa bulan kemudian, dalam tahun yang sama juga lahir sejumlah Anand Krishna Center dibeberapa kota lainnya seperti Semarang, Jogjakarta dan Anand Krishna Information Center Surabaya dan Lampung. Anand Krishna Center (AK Center) merupakan perpanjangan tangan dari Anand Ashram di berbagai kota di Indonesia. Di AK Center, berbagai latihan yang dirancang oleh Bapak Anand Krishna dan diberikan oleh fasilitator yang mendapatkan training secara khusus dari Anand Ashram.
Dari tahun ketahun secara fisik maupun spirit Anand Ashram mengalami perluasan. Pada pada tahun 2004, retreat center One Earth yang diawali dengan 4 buah rumah mengalami sejumlah perluasan diantaranya adanya tambahan Perpustakaan Dewantara-Tagore, Musola dan penambahan tujuh buah rumah ke arah atas.
Tidak berselang 8 bulan setelahnya, Bapak Anand Krishna menggagas lahirnya National Integration Movement atau Gerakan Integrasi National (NIM) yang mengkampayekan integrasi nasional dan perdamaian dunia lewat berbagai kegiatan seperti pesta rakyat, simposium dan temu hati di berbagia kota. Sampai sekarang telah ada perwakilan NIM di 24 kota. Sejumlah kegiatan NIM yang menonjol adalah dicanangkannya tanggal 1 September 2005 sebagai Hari Bakti Bagi Ibu Pertiwi oleh Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono. Pelayanan Pusat Pemulihan Stres & Trauma Keliling setelah kejadian Gempa Bumi di Jogjakarta & Jawa Tengah, pada tanggal 27 Mei 2006, NIM dan Anand Krishna Center menunjukkan bhaktinya.
Di Tahun 2006, pertumbuhan Ashram masih berjalan sebagaimana mestinya dan kebersamaan di Anand Ashram menjadi semakin kokoh. Seperti misalnya, diresmikannya Gedung Graha Indonesia Jaya di komplek Retreat Center One Earth pada bulan Januari 2006. Gedung Griya Indonesia Jaya di Kuta, Bali yang merupakan perpaduan antara Anand Krishna Center Denpasar, L’Ayurveda Bali dan Al Isha, Guest House for Spiritual Traveler yang diresmikan Bulan Mei 2006.
NIM Mewakili Indonesia memberikan orasi perdamain yang disampaikan oleh Bapak Anand Krishna dalam peringatan ke-4 tragedi Bom Bali 2006 dan memahatkannya dalam bentuk prasasti yang menyatakan tekad waga Indonesia dan Dunia untuk menjadikan ground Zero sebagai ground for Love, Peace and Harmony yang pembukaan selubungnya dilakukan pada malam pergantian tahun 2006-2007.
Menjelang ulang tahun Anand Ashram yang ke-17, pada tanggal 15 Desember 2006 Anand Ashram mendapatkan kado istimewa, Anand Ashram resmi diterima berafiliasi dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dengan berafiliasinya dengan PBB, Yayasan Anand Ashram mendapatkan akses terhadap fasilitas-fasilitasdi PBB dan dapat menghadiri pertemuan atau pun rapat yang diselenggarakan oleh badan-badan PBB. Perwakilan dari Anand Ahram dapat menghadiri pertemuan-pertemuan resmi PBB dimana kehadiran LSM diperkenankan.
Kesempatan ini segara dimanfaatkan oleh Anand Ashram untuk menyampaikan misi perdamaian yang berlandaskan semboyan Bhineka Tunggal Ika pada dunia. Pada bulan Januari 2007, Yayasan Anand Ashram menghadiri Bali Global Forum: Power of Peace yang diselenggarakan di Bali, 21-23 Januari 2007 di Ritz Carlton, Jimbaran. Acara ini terselenggara atas kerja sama UNESCO dan Kementrian Informasi dan Komunikasi Indonesia dan dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla. Bapak Anand Krishna saat menjadi salah satu pembicara di dalam forum ini, mencetus ide mendirikan satu media alternatif. Gagasan ini mendapat sambutan dan dukungan yang sangat baik dari UNESCO, dan beberapa perwakilan dari negara-negara Eropa dan Asia lainnya. Media alternatif ini berupa website di www.oneearthmedia.net. Website ini terbit dalam bilingual – bahasa Indonesia dan bahasa Inggeris yang mengkampanyekan pesan-pesan perdamaian PBB sekaligus mempromosikan Pancasila dan semangat “Bhineka Tunggal Ika†sebagai “Jiwaâ€Â dari bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Website ini memiliki visi sebagai pelayan terwujudnya perdamaian dunia melalui penyebarluasan nilai-nilai universal seperti “Peaceâ€, “Love†dan “Harmonyâ€, diharapkan dapat menjadi media promosi yang baik bagi bangsa Indonesia agar lebih dikenal sebagai bangsa yang sejak berabad lalu selalu menghormati perbedaan sebagai alat pemersatu dalam kehidupan bernegara.
Pada tanggal 5-7 September 2007 Anand Ashram (Bapak Anand Krishna dan Ibu Liny Tjeris) dan NIM (Ibu Maya Safira Muchtar) menghadiri konfrensi tahunan Departement of Public Information (DPI)/ Non Governmental Organization (NGO) ke-60 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Konferensi mengambil tema ‘Perubahan Iklim dan Dampaknya Bagi Kita Semua†dihadiri oleh lebih dari 2.000 perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dari setidaknya 80 negara.
Sejak “Hari Koperasiâ€Â tanggal 12 Juli 2007, Yayasan Anand Ashram telah, mencanangkan berdirinya “koperasi spiritual†pertama di Indonesia, yang diberi nama “Koperasi Anand Krishnaâ€. Koperasi yang berbentuk koperasi serba usaha (KSU) ini pertama kali dideklarasikan di Bali, kemudian di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jakarta. Koperasi yang didirikan ini bukanlah koperasi biasa, tetapi koperasi yang didasari oleh semangat spiritualitas. Menurut Bapak Anand Krishna spiritualitas tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk kegiatan ekonomi seperti berkoperasi. “Salah satu bentuk badan usaha ekonomi yang sangat spiritual adalah koperasi, karena di dalam koperasi kita belajar untuk sejahtera bersama secara bergotong-royong. Di dalam koperasi juga kita belajar mengatasi ego kepemilikan yang biasanya justru didorong tumbuh pada badan usaha ekonomi selain koperasi.
Demikian secara singkat perjalanan Anand Ashram sampai Bulan September di tahun 2007.  Berbagai peluang, kesempatan diberikan oleh Yang Kuasa lewat aktifitas di Anand Ashram untuk meningkatkan kwalitas hidup secara fisik di dunia maupun secara spiritual. Mulai dari purifikasi sampai pengabdian pada masyarkat dalam masalah yang paling mendasar dan urgent yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Pengabdian itu adalah dalam bidang kampanye integrasi nasional dan menumbuh kembangkan cinta, bhakti pada Ibu Pertiwi yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir dan dimasa mendatang akan ditambahkan dalam bidang kemanusian seperti kesehatan dan pendidikan.