Program creator Anand Krishna Memberikan sambutannya

(Wejangan Anand Krishna ini sudah diedit dan disampurnakan untuk mengikuti kaidah penulisan yang lazim)

Program-program on-line sudah semakin populer.Universitas-universitas bergengsi seperti Universiry of California, New York State University, Hardvard, Columbia dan lain-lain sudah menawarkannya. Hampir 70 persen unviersitas-universitas di Amerika dan Eropa memiliki program on-line.

Hanyalah beberapa program yang “belum bisa” on-line, seperti kedokteran/ medis. Sesuatu yang membutuhkan praktikum dilaboratorium masih belum bisa on-line. Saya katakan “belum” karena sesungguhnya sudah ada beberapa universitas yang menawarkan 50-60% on-line dan hanya 40-50% off-line. Ini merupakan harapan besar – harapan baru – sehingga kita bisa memastikan bila setiap orang yang mau belajar, mau meraih pendidikan tinggi sampai jajaran setinggi apapun bisa meraihnya. jadi bukan sekedar melek-huruf. Kita tidak sekedar mengakhiri buta-huruf, tapi mengakhiri dominasi pendidikan tinggi bagi kelompok tertentu yang mampu saja.

ONE EARTH COLLEGE tidak Memasuki Wilayah Studi Wajib

Kita memasuki wilayan post-graduate. Dengan arah yang jelas, yaitu menuju jenjang pendidikan Master dan Ph.D.Adapun soft launching hari ini, sesungguhnya setelah menjalani uji-coba selama hampir tujuh bulan. Di bulan Februari yang lalu kita sudah me-launch program “Interfaith Studies”, yang saya dengar jumlah pesertanya sudah mencapai 18 orang.

Program Kedua:TRANSPERSONAL PSYCHOLOGY

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Direktur One Earth College, Pak Tri, sesungguhnya baru akan di launch secara formil pada tanggal 9 September 2011 nanti di UC-UGM Yogyakarta. Program ini sangat didukung oleh beberapa akademisi dan teman-teman yang menaruh perhatian besar pada pendidikan formil maupun tidak formil. Termasuk para ahli di bidang Transpersonal Psychology. Untuk kita ketahui, di Indonesia, hingga saat ini baru ada 2 orang ahli dalam bidang Transpersonal Psychology ini: Bapak Professor Doctor Kahija, Guru Besar di Universitas Diponegoro, Semarang – beiau saat ini sedang berada di Inggeris untuk mengikuti program lanjutan dalam bidang studi Transpersonal, atau yang sering disebut Integral Psychology dan, kedua adalah Bapak Hendro Prabowo, dosen Universitas Gajah Mada, yang berkenan hadir pada saat launching One Earth College di UC-UGM nanti.

Bidang Studi ini Masih RELATIF BARU

Jumlah ahli, pemerhati dan mereka yang menekuninya BARU 2-3 orang saja. Maka, ini merupakan langkah yang luar biasa dan patut dibanggakan untuk memperkenalkan bidang studi ini kepada lebih banyak orang lewat program on-line.

Pak Widodo, Pak Wayan Bude,dan Bante yang saya MULIAKAN.  Lucunya Pak, Bante, Transpersonal Psychology ini ternyata isinya adalah kebijakan Timur. Spriritualitas Timur. Jadi, setelah selama hampir 100 tahun megikuti Psikologi Freudian dan Jungian – sekarang kita baru ngeh bila pendekatan tradisional itu tidak menjawab berbagai pertanyaan. Para pemikir dan ahli kontemporer seperti Ken Wilber menoleh ke belakang, mempelajari kembali pemikiran-pemikiran William James, Aurobindo, dan lain-lain. Dan, ia – bersama dengan rekan-rekannya dalam bidan kejiwaan manusia ini – menyadari bila selama ini pendekatan kita terhadap kejiwaan manusia jauh dari sampurna, arau barangkali malah salah.

Bayangkan,selama seratus tahun lebih kita memahami kejiwaan manusia secara tidak tepat, dan para ahli kita manangani kasus-kasus kejiwaan berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak tepat pula. Sekarang, para ahli baru sadar bila….

Manusia TIDAK Sepenuhnya EGO-BASED

Selama ini para ahli mengagung-agungkan Ego. “Jika kau kehilangan ego-mu, maka kehilangan seluruh kepribadianmu” – demikian menurut para ahli yang berkiblat pada ilmu kejiwaan conventional, yang sekarang sudah mulai ditinggalkan. Transpersonal Psychology justru mengatakan bahwa ego-pribadi, personal ego, mesti di-transcend, dilampaui. Personal ego membuat kita sangat miskin. Seperti orang yang belum punya apa-apa. Ia tidak memiliki keindahan dan kelimpahan – padahal ia dilahirkan untuk menikmati segala apa yang dimiliki alam, dan disajikannya kepada dia bersama-sama dengan makhluk-makhluk lain -bersama-sama dengan wujud-wujud kehidupan yang lain. Bersama dengan flora, fauna, lingkungan hidup – alam semesta.

Transpersonal Psychology, atau INTEGRAL PSYCHOLOGY

Membuka mata batin kita terhadap jadi-diri kita yang sesungguhnya. Kita bukan sekedar badan, pikiran, perasaan, atau emosi belaka. Semua itu hanyalah alat-alat yang kita miliki. Kita melampaui, menembus semua itu.

Tadi, Pak Tri sudah sedikit menjelaskan konsep shreya dan preya, tindakan yang sekedar menyenangkan, dan tindakan yang memuliakan. Ego pribadi, personal, membuat kita bertindak demi kenikmatan dan kesenangan diri. Kebahagiaan sesaat saja. Transpersonal mengantar kita ke alam Kebahagiaan Sejati, langgeng dan abadi, atau Ananda. Setiap saat dalam hidup – kita berhadapan dengan pilihan, antara:

SHREYA dan PREYA, Tindakan yang Memuliakan dan yang Menyenangkan

Kekacauan dunia ini disebabkan oleh tindakan-tindakan kita yang menyenangkan saja. Carut-marutnya keadaan saat ini karena pilihan yang salah tersebut. Kita hanya memikirkan kepentingan diri. Dengan dalih pembangunan kita merusak lingkungan. Dengan dalih kesejahtersaan kita menyebabkan kemiskinan di belahan dunia yang lain, yang kita anggap bukanlah dunia kita. Mereka yang tinggal di wilayah yang subur pun seringkali tidak dapat menikmati hasil  buminya sendiri. Hasil bumi mereka dijarah untuk memperkaya orang yang sudah kaya. Kenapa? Karena selama ini kita bertindak sesuai dengan preya, yang menyenangkan diri. Tidak sesuai dengan shreya, yang memikirkan kepentingan bersama. Sesungguhnya, hal ini sudah dibahas, diulas oleh para pemikir kita seperti:

Mangkunagoro-IV dalam WEDHATAMA

Dan, oleh Ranggawarsita dalam karya-karyanya. Oleh para Mpu yang menulis karya-karya klasik seperti jangka Jayabaya. Sayang, seperti halnya dengan Jayabaya, kita malah  menganggapnya sebagai ramalan saja. Kita lupa akan nilai-nilai luhur yang ada dalam karya-karya tersebut. Perkenalan kita dengan Transpersonal Psychology lewat program online ini juga akan sekaligus membuka diri kita terhadap ajaran-ajaran para leluhur kita sendiri. Ajaran-ajaran yang selama ini terlupakan. Program-program kita tidak hanya ditawarkan kepada warga Indonesia saja, tetapi kepada warga dunia. Maka, dibuat dalam dwibahasa – bahasa Indonesia, dan bahasa Inggeris. Supaya, dunia luar pun tahu bila kita sudah memiliki nilai-nilai budaya yang sangat tinggi sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang silam. Program online ini merupaka persembahan kita, kontribusi kita terhadap:

PERADABAN BARU DUNIA BARU

Apa yang diulas oleh William James dan Aurobindo, dan para pemikir lain juga pernah diulas dan dipikirkan oleh para pemikir kita sendiri. Kita menghormati dan menyayangi para pemikir dunia – darimana pun asal-usul mereka. Tapi, kita juga mesti mengenal, menghargai, dan menjunjung tinggi para pemikir kita sendiri. Jika kita tidak menghormati dan mencintai budaya serta nilai-nilai luhur kita sendiri  – maka janganlah berharap orang lain akan menghormati kita.

Kemudian, Sedikit tentang Program INTERFAITH

Seperti yang dikatakan oleh Pak Widodo maupun Pak Wayan Bude -nilai-nilai luhur yang terkandung dalam motto negara kita, Pancasila, sesungguhnya sudah memiliki muatan Interfaith. Program Interfaith Studies ini sesungguhnya adalah obsesi saya. Karena, saya yakin bahwa keharmonisan bangsa, negara, dan dunia hanyalah memungkinkan jika kita bisa meapresiasi perbedaan kepercayaan/paham/ideologi/agama diantara kita. Kita beda dalam banyak hal – warna kulit kita, bentuk badan kita, warna rambut kita, suku kita, latar belakang sosial dan pendidikan kita – banyak sekali perbedaan. Namun, dibalik perbedaan-perbedaan itu ada kesatuan. Kehidupan adalah satu. Energi adalah satu. All for One – One for All: Semua buat Satu, dan Satu buat Semua – semboyan ini juga pernah digunakan oleh Bung Karno ketika memperkenalkan nilai-nilai luhur Pancasila pada tanggal 1 Juni tahun 1945.

Selain DUA PROGRAM tersebut

Masih ada beberapa program lain yang akan ditawarkan dalam waktu dekat. Salah satu diantaranya adalah tentang Sejarah dan Budaya Indonesia, Saya juga sangat bahagia bahwa sebelum dilaunch secara formil, bahkan sebelum soft-launching, sudah terdaftar pula 30an peserta untuk program Transpersonal – berarti sudah ada 48 atau lebih peserta untuk dua program tersebut. Adapun, syarat utama untuk mengikuti program-program online ini.

Seorang Peserta Mesti S1 -ITU MINIMAL

Dalam keadaan tertentu, tergantung pada keputusan lembaga, lulusan akademi bisa saja diterima jika dia memang memiliki pengalaman kerja yang cukup lama. Kenapa? Karena, kita mengharapkan bahwa program-program yang diperoleh disini bisa dibawa pulang ke kantor, ke tempat kerja, bahkan ke lingkungan keluarga masing-masing. Program-program di One Earth College dirancang untuk mencapai tujuan yang jauh lebih tinggi, dan lebih mulia dari sekedar memperoleh sertifikat, atau bahkan gelar Master atau Ph.D. Karena, memang program-program yang sedang ditawarkan ini nantinya akan menjadi bagian dari SKS untuk meraih gelar. Adapun tujuan yang lebih mulia itu adalah mewujudkan SURGA DI BUMi. Untuk mewujudkan Visi kita bersama, yaitu:

ONE EARTH, ONE SKY,and ONE HUMANKIND

Satu Bumi, Satu Langit, dan Satu Umat Manusia. Kedamaian, kasih sayang, keharmonisan – inilah alat-alat yang akan diraih setiap peserta lewat program-program yang diikutinya. Dan, dengan alat-alat itulah mereka dapat dan akan mewujudkan Surga di Bumi. Sebelum saya mengakhiri, sedikit informasi tentang upaya-upaya yang sedang dan sudah ditempuh. Yaitu penjajakan kerja sama dengan beberapa universitas, khususnya Universitas Terbuka. Juga tentang formalitasnya dengan Dikti di kementerian pendidikan. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, dan sekaligus selamat dan sukses kepada setiap teman yang terlibat dalam upaya mulia ini. Di hari yang bersejerah dan penuh berkah serta kebahagiaan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang datang dari jauh, dari Yogya, Solo, Semarang, beberapa kota di pulau Bali, Lampung dan sekitarnya, bahkan dari Riau, dan dari daerah-daerah lain. Tanpa keikutsertaan kalian semua, tanpa doa, dan bantuan kalian semua – mustahil mengadakan program sekolosal ini dalam waktu yang sangat singkat. Ini juga menunjukkan bahwa program ini diridhai oleh Tuhan yang Maha Kuasa, oleh Sang Keberadaan. Insya Allah, Avighnam Astu – tidak  ada rintangan dalam usaha yang mulia ini. Puji Tuhan. Dan, sekali lagi terima kasih banyak atas dukungannya yang tulus, ikhlas, dan tanpa pamrih.